
ONGKOS!!! (omong kosong) kata tuhan. emangnya saya tuhan apaan. kau hadir disaat engkau hanya butuh dengan saya,kau mengingat saya ketika engkau dalam keadaan susah. Emangnya kamu samakan saya dengan sahabat-sahabatmu yang selalu ikhlas menolong kamu ketika kamu dalam keadaan sulit,tapi disaat engkau dalam keadaan senang engkau melupakan mereka. Saya ini TUHAN, jangan samakan saya dengan makhluk - makhlukku.INGAT bukan hanya kamu yang harus saya urus masih banyak urusan lain yang harus saya selesaikan. urusan yang tidak terlalu berat buat saya,tapi harus didahulukan dari pada mengurusi masalah kamu.semakin kompleksnya masalah yang ada tidak lebih dari perbuatan makhluk seperti kamu,yang selalu merasa jago,hebat,penguasa,egois. Sudahlah, minta sana sama tuhan-tuhan yang telah diciptakan oleh saudaramu,tuhan yang selalu memenuhi keinganmu,yah keinginanmu,kesenangan,kebahagiaan, walau hanya sesaat.
Saya sadar Tuhan selama ini saya selalu melupakanmu,saya sadar selama ini tidak pernah mengingatmu,saya juga sadar tuhan selama ini saya selalu menduakanmu, tapi apakah salah saya memohon kembali kepada kamu,apakah salah saya meminta maaf,dan apakah saya juga salah ketika saya bertobat dan akan bersungguh sungguh dengan ucapanku yah tuhan.
MUNAFIK!!! kamu sama saja dengan mereka. mereka yah mereka yang selalu memohon-mohon,dan berjanji bahkan bersumpah beratus kali dengan seribu macam alasan dan seribu satu cara untuk dikasihi,disayangi. YAH, saya akui saya juga tidak rela makhlukku dalam keadaan yang seperti kamu,saya kan TUHAN, bukan cari nama dan pujian dari manusia tapi mungkin saya terlalu maha penolong.
Terus tuhan, artinya saya dapat belas kasih darimu kan?Jangan berharap wahai manusia angkuh!!! Kamu itu tidak sadar-sadar yah? selama ini kamu kemanakan akal pikiranmu?atau kamu ingin saya cabut akal kamu itu? masih banyak yang membutuhkannya??masih banyak makhlukku yang mengharapkannya, dan cacian dan makian selalu saya dapati dari mereka, aksi kiri kanan menuntut persamaan hak dari saya. Kemarin Ribuan binatang dipimpin oleh gajah melakukan aksi mogok makan, hanya karena persoalan akal, yah akal,yang seharusnya saya berikan kepada mereka yang mungkin lebih punya naluri hewani dibandingkan kamu yang sok merasa manusia, tapi jiwa kamu ntu tidak lebih bahkan lebih rendah dari mereka,pakai itu akalmu!!!selama ini mungkin saya salah menempatkan kamu dan manusia manusia lainnya yang mirip kamu dilingkungan manusia baik lainnya, yang selalu sadar akan kemanusiaannya, yang selalu sadar dengan adanya saya sebagai penciptanya.
Tapi tuhan jangan salah, orang - orang yang selama ini diikuti,didengarkan,disembah-sembah karena janggot yang panjang,karena rajin sujud kepadamu,mereka kan hanya cari muka sama kamu yah TUHAN.
Sok Tahu kamu!!!Gimana sih ini tuhan, katanya maha tahu,katanya maha melihat. Mereka tuhan terjebak dengan hedonisme spritual, yah itu label yang pas buat mereka,jangan hanya saya doang dong disalahkan,katanya saya terjebak dengan hedonisme material. kan sama dong dengan mereka,mereka juga hanya memikirkan diri sendiri,alias egois. menyembah terus,salat terus, beribadah terus tanpa sadar masih banyak kok yang diluar sana yang kelaparan, masih banyak yang tidak punya tempat tinggal,dan mereka tidak peduli dengan itu.
Tapi kan tidak semua!!!saya akui tuhan tidak semua tapi kan kebanyakan,dan apa salahnya sih tuhan kita memaafkan saya,kemudian menyembuhkan saya.kan hanya satu ucapan "SIM SALABIM"
APA?!!!kamu pikir saya ini penyulap, tukang sihir maksud kamu? IYA???
ini manusia yang tidak pernah menggunakan akalnya,sok tahu, sama seperti yang kamu bilang tadi,yang terjebak dengan hedonisme spritual. sok tahu mereka,dianggap saya sama dengan tukang sihir.
sorry tuhan,maksudnya KUM FAYAKUMbegitu dong!!!tapi ingat jangan sama seperti mereka lagi yang hanya berjanji tapi besok-besok lupa lagi.
Siap TUHAN...yah sudah kapan - kapan sms saja kalau masih ada keperluan lagi,saya mau jakarta dulu,rapat pansus mau dimulai.saya mau sadarkan dulu PKB ma PPP,sudah tua tidak pernah sadar-sadar. contoh PKS dong,masih muda tapi berakal.
OK. TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar